Disamping membuat revolusi (perubahan besar) dalam bidang industri
anggur, Pasteur dan asistennya juga mengemukakan teori baru mengenai penyebab
penyakit. Dalam penelitiannya mereka menemukan agen penyebab penyakit serius
baik pada hewan maupun manusia. Tetapi juga sebelum Pasteur membuktikan
bahwa mikroba merupakan penyebab penyakit, beberapa peneliti membuat argumen
yang kuat terhadap teori kuman terhadap penyakit. Sebelumnya, dalam sejarah
manusia ada kepercayaan bahwa penyakit itu disebabkan oleh beberapa faktor yang
tidak jelas misalnya udara yang jelek, darah yang jelek dan lain-lainnya.
Pada tahun 1546, Girolamo Fracastolo (1483 – 1553) menyarankan bahwa
penyakit dapat disebabkan oleh mikroorganisma yang terlalu kecil untuk dapat
dilihat yang ditularkan dari 1 orang ke orang lain. Sebagian besar informasinya
berasal dari percakapannya dengan para pelaut yang baru pulang dari perjalanannya
ke luar negeri, dimana mereka menyaksikan penyebaran berbagai penyakit. Lebih
dari 200 tahun kemudian Anton von Plenciz (1705-1786) mengatakan bahwa tidah
hanya makhluk hidup yang merupakan penyebab penyakit tetapi juga agen yang lain
merupakan penyebab penyakit yang berbeda. Pada saat yang bersamaan konsep
tentang makhluk hidup atau bentuk lain yang menghisap nutrien mulai diterima.
Setelah sukses dengan fermentasinya, Pasteur diminta untuk meneliti
penyakit ulat sutra yang merugikan industri Perancis. Dia menghabiskan waktu 6
tahun untuk membuktikan bahwa mikrroorganisma yang disebut dengan protozoa
yang dapat menyebabkna penyakit. Pasteur juga menunjukkan kepada petani ulat
sutera bagaimana menghilangkan penyakit dengan cara memilih ulat sutera yang
bebas penyakit untuk diternakkan.
Di Jerman, Robert Koch (1843 – 1910) seorang profesional di bidang
kesehatan mendapat hadiah mikroskop dari istrinya untuk hadiah ulang tahunnya
yang ke-28. Selanjutnya ia mulai meneliti dunia mikroorganisma yang sudah dilihat
oleh Pasteur. Baik Pasteur maupun Koch menjadi rival bersama yang sama-sama
ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan peternak sapi
dan domba di Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba yang telah mati
karena anthrax. Dengan sering meninggalkan prkateknya sebagai dokter, Koch
membuktikan bahwa bakteri tersebut penyebab anthrax dengan cara memisahkan
bakteri untuk batang tersebut dari bakteri lain yang ada kemudian
menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat. Tikus selanjutnya menunjukkan
perkembangan menuju anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan
kesamaan bakteri yang berasal dari domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876,
setelah meneliti selama 6 tahun Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan
bakteri penyebab anthrax. Ia juga menyarankan bahwa ternak sakit supaya dibunuh
dan dibakar atau dikubur yang dalam, setelah ia mengetahui bahwa spora yang
dihasilkan oleh bakteri dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan di daerah peternakan.
Dengan penemuan anthraxnya Koch merupakan orang pertama yang
membuktikan mikroba tertentu merupakan agen penyakit tertentu. Selanjutnya Koch
dan kawan-kawan menemukan bakteri penyebab tuberculosis dan cholera.
Perkembangan teknik laboratorium untuk mempelajari mikroorganisma. Koch
dan anggotanya banyak memberi kontribusi mengenai teknik-teknik tersebut.
Diantaranya adalah prosedur pengecatan bakteri untuk pengamatan dengna
mikroskop cahaya. Salah satu kolega Koch adalah Paul Erlich (1854 –1915) yang
melakukan penelitian terhadap dyes dan menggunakannya untuk mengecat bakteri termasuk bakteri penyebab tuberculosisi.
EmoticonEmoticon